Xabi Alonso sudah satu tahun menjalani kariernya sebagai manajer Bayer Leverkusen. Lantas, bagaimana sepak terjangnya selama setahun terakhir?
Peresmian Xabi jadi manajer Leverkusen di lakukan pada 5 Oktober 2022 lalu. Pria berusia 41 tahun ini di pilih untuk menggantikan Gerardo Seoane.
Seoane yang dulu di resmikan pada 2021 sebenarnya punya kontrak hingga 2024. Namun di musim keduanya bersama Leverkusen, banyak rencana yang tidak sesuai harapan.
Leverkusen berada di peringkat ke-17 atau kedua dari bawah hingga pekan ke-8 Liga Jerman, serta di singkirkan klub divisi ketiga SV Elversberg di putaran pertama Piala Jerman 2022/2023.
Tanpa banyak pertimbangan lagi, Seoane di pecat setelah Bundesliga berjalan delapan pekan.
Bukannya mencari pelatih berpengalaman untuk menaikkan Leverkusen sesegera mungkin, manajemen justru mendatangkan Xabi yang saat itu kurang pengalaman.
Pengalaman eks pemain Bayern Munchen tersebut hanya pernah melatih Real Sociedad B selama tiga tahun. Leverkusen otomatis jadi tim senior pertama yang di tanganinya.
“Dalam diri Xabi Alonso kami telah merekrut seorang pelatih yang, sebagai seorang pemain, adalah seorang profesional kelas dunia selama bertahun-tahun, ahli strategi yang cerdas dan sangat sukses di tiga liga paling menuntut di Eropa,” kata Direktur Olahraga Bayer Leverkusen, Simon Rolfes.
Siapa sangka, kedatangan Xavi malah membawa impak yang teramat besar. Tidak hanya menyelamatkan Leverkusen dari zona degradasi, tetapi mencapai sesuatu lebih besar di musim tersebut.
Di Liga Jerman, Xabi berhasil memperbaiki performa klub. Dari yang awalnya terseok di zona degradasi, Leverkusen bisa finis di posisi enam klasemen akhir dan berhak mendapat tiket Liga Europa.
Di musim itu pula, Xabi yang gagal membawa Leverkusen lolos fase grup Liga Champions justru menggila di Liga Europa. Leverkusen mencapai babak semifinal sebelum akhirnya di kalahkan AS Roma.
Musim 2023/2024 menjadi musim kedua Xabi menangani Leverkusen. Hasilnya, Leverkusen semakin solid. Dari sepuluh laga di seluruh kompetisi, Leverkusen belum pernah kalah.
Catatan tersebut menempatkan Leverkusen di peringkat ke-1 klasemen sementara dengan torehan 19 poin, hasil dari enam kemenangan dan sekali seri.
Leverkusen juga menuntaskan dua laga Grup H Liga Europa dengan kemenangan, serta menang telak pada putaran pertama Piala Jerman.
“Pencapaian ini menjadi sesuatu yang berarti bagi saya. Banyak yang terjadi selama setahun terakhir, sebagian besar hal yang positif. Tim dan gaya main kami terus berkembang,” katanya bahagia.