Barcelona masih di cekik utang 200 juta euro lebih dari transfer pemain yang belum lunas dan harus di bayarkan ke 26 klub berbeda. Man City dan Bayern Muenchen termasuk di antaranya.
Jumlah utang Barcelona berasal dari kesepakatan transfer pemain terdahulu yang masa angsurannya masih berjalan maupun tertunggak.
Dalam periode itulah kubu Joan Laporta melakukan sejumlah perekrutan top di tengah kondisi finansial serbasulit.
Pemain semodel Robert Lewandowski, Raphinha, dan Jules Kounde memang terbukti mampu mendorong klub menjuarai Liga Spanyol.
Namun, kehadiran mereka berdampak pada kondisi keuangan yang makin timpang.
Setelah terpaksa menarik beberapa tuas ekonomi dengan menjual aset klub, Laporta cs juga masih harus menutupi utang yang makin menggunung.
Tunggakan paling besar harus di bayarkan untuk transfer Raphinha.
Sebanyak 24 juta euro jatuh tempo tahun ini, sedangkan 38 juta lainnya adalah angsuran jangka panjang.
Detail transfer winger timnas Brasil itu mencakup pembayaran pokok kepada klub induknya, Leeds United, serta komisi buat klub Raphinha sebelumnya.
Mereka yang kecipratan persentase transfer dalam jumlah kecil itu adalah Vitoria, Sporting CP, dan Rennes.
Tunggakan paling besar Barcelona harus di bayarkan untuk transfer Raphinha ke beberapa klub.
Pemberian bagian komisi bagi klub lama memang kerap di gunakan Barcelona guna menggaet incarannya.
Selain Raphinha, sistem tersebut di pakai dalam transfer Robert Lewandowski, Miralem Pjanic, hingga Jules Kounde dan Ferran Torres.
Kasus transfer Pjanic termasuk menarik.
Ketika sang gelandang sudah memperkuat Sharjah FC di Uni Emirat Arab sejak tahun lalu, Barcelona masih memiliki utang kepada 4 klub lamanya yang belum tuntas!
Barca merekrut Pjanic dari Juventus pada 2020 silam dalam deal rumit yang melibatkan kepindahan Arthur ke arah berlawanan.
Kesepakatan transfer pemain Bosnia-Herzegovina itu mencantumkan kewajiban Blaugrana memberi komisi kepada AS Roma, Lyon, Metz, sampai klub yang di perkuat Pjanic saat akademi di Luksemburg, Schifflange.