PIALADUNIA.NET – Rexy Mainaky Bantah Tinggalkan BAM Direktur Kepelatihan Ganda BAM, Rexy Mainaky, gerak cepat memikirkan Olimpiade Los Angeles 2028 sekaligus membantah rumor tinggalkan Negeri Jiran.
Rumor Rexy Mainaky mundur atau pergi dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) sempat menyeruak setelah target utama skuad bulu tangkis Negeri Jiran, medali emas, gagal diraih pada Olimpiade Paris 2024.
Dua andalan kuat wakil Malaysia di panggung olahraga terakbar empat tahunan itu, tunggal putra Lee Zii Jia dan ganda Aaron Chia/Soh Wooi Yik, semuanya sama-sama berakhir dengan medali perunggu.
Alih-alih memikirkan buat mundur atau pergi, Rexy ternyata masih setia dengan BAM.
Peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu mengisyaratkan ingin tetap bertahan dan mengejar target besarnya untuk membantu Malaysia meraih emas bulu tangkis.
Baca Juga: Kontrak Mau Habis, Rexy Mainaky Jawab Soal Diminta Kembali Jadi Pelatih Indonesia
“Saya belum ada rencana pindah ke mana-mana. Saya masih punya tanggung jawab di BAM,” tutur Rexy Mainaky dikutip PIALADUNIA.NET dari The Star.
“Dan saya juga punya rumah di sini.”
“Kalau kontrak saya dengan BAM Habis dan mereka mau memperpanjangnya, saya akan bertahan,” tandas mantan tandem Ricky Soebagdja itu.
Rexy seperti masih memendam rasa penasaran untuk menuntaskan misi besarnya selama mengabdi di pelatnas Malaysia.
Sejumlah pebulu tangkis Malaysia memang sedang tampil menjanjikan.
Wakil-wakil mereka cukup kuat jika turut mengingat bagaimana ganda putri Pearly Tan/Thinaah Muralitharan juga main brilian.
Bahkan Tan/Thinaah menjadi satu-satunya wakil yang mampu mencuri sat gim dari peraih emas Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China.
Mereka juga mengukir sejarah menjadi ganda putri Malaysia pertama yang mampu memijak semifinal.
“Sebagai pelatihm saya minta maaf karena kami tidak mencapai target,” ujar Rexy.
“Tetapi saya senang dengan penampilan atlet-atlet kami (Malaysia),” tambahnya yang mengapresiasi perjuangan anak-anak didiknya.
Anggota keluarga bulu tangkis Indonesia, klan Mainaky tersebut, mulai visioner.
Rexy tidak mau berpangku tangan atau bersantai.
Bagaimana pun, Olimpiade Paris 2024 ini juga menandai berakhirnya generasi lama dan di mulainya kemunculan generasi baru.
Mata Rexy langsung tertuju pada Olimpiade Los Angeles 2028 di Amerika Serikat.
Meski masih akan bergulir 3,5 tahun lagi, mantan ganda putra nomor satu dunia itu sangat sadar bahwa persiapan Malaysia jika ingin merebut emas harus benar-benar di mulai dari sekarang.
“Kami harus mulai dari sekarang untuk mempersiapkan Olimpiade berikutnya,” ujar Rexy.
“Segala hal yang sudah kami lakukan dengan benar di Paris 2024 akan kami lanjutkan dan yang kurang akan di perbaiki.”
“Para pemain kami perlu lebih cerdas ketika menghadapi situasi poin-poin krusial.”
“Kami perlu menganalisis kesalahan secara kolektif dan menemukan solusinya setelah masalah itu teridentifikasi. Kesenjangan (gap) antara pemain kami dengan negara top bulu tangkis lain tidak jauh.”
“Jadi kami hanya perlu menemukan cara untuk menutup gap itu. Kami perlu melihat pemain-pemain China, Indonesia, Korea Selatan dan Jepang, dan mempelajari bagaimana mereka menyusun strategi dan menambahkannya dalam program (latihan) kami,” ujar Rexy.