Didier Deschamps sadar bahwa Kylian Mbappe mungkin lebih menghargai kedudukan Real Madrid di bandingkan tim nasional Prancis, meski ada tuduhan sebaliknya.
Kylian Mbappe menjadi pusat perhatian masyarakat Prancis.
Pemain hebat Les Bleus itu tidak masuk dalam delegasi Didier Deschamps untuk jadwal internasional pada bulan ini.
Pada tanggal 10 dan 14 Oktober, Timnas Prancis akan melawan Israel dan Belgia pada pentas UEFA Nations League.
Kamis pekan lalu, Deschamps memberikan konfirmasi belum menelepon Mbappe.
Raja gol Piala Dunia 2022 itu sedang beristirahat dari tugas timnas agar tetap sehat sembari menjalani proses penyembuhan cedera paha.
Namun, ternyata Mbappe bisa bermain akhir pekan lalu untuk Real Madrid.
Penampilannya, meski singkat—ia muncul selama dua puluh menit terakhir—tidak luput dari kekecewaan publik Prancis.
Mbappe di tuding rela tampil walau pun cedera demi klub nya ketimbang memperkuat timnas.
Pola pikir seperti itu di yakini tidak mewakili kualitas seorang kapten.
Pada Faktanya, Mbappe mengambil peran itu di team nasional Prancis sesudah pensiun nya Hugo Lloris.
Beberapa suporter Les Bleus lebih memilih Antoine Griezmann mengenakan ban kapten ketimbang mantan pemain PSG itu.
Mundurnya Griezmann dari timnas rupanya berujung pada hilangnya sosok pemimpin tim sejati.
“Mbappe seperti nya perlu berikan contoh sebagai seorang kapten, dan dia belum melakukan nya,” kata Fabien Bonnet, perwakilan dari Irresistibles Francais, klub penggemar utama team nasional Prancis.
Dia berkata kepada L’Equipe, “Apa yang terjadi adalah Antoine Griezmann, kapten sebenarnya, telah pergi.”
Didier Deschamps, pelatih Les Bleus, sekali lagi menimpali topik kontroversial Mbappe vs tim nasional.
Deschamps menegaskan, semua pihak sudah membahas keputusan Mbappe absen dari skuad nasional dalam pernyataan yang di posting di akun YouTube resmi federasi.
Sebagai pemain dan pelatih, juara Piala Dunia itu tersadar bagaimana kuatnya Real Madrid.
Hal ini terjadi karena klub, bukan federasi, yang mengikat kontrak pemain dan menganggap mereka sebagai “karyawan”.
Di perkuat atau tidaknya timnas sangat bergantung pada tujuan dan keinginan masing-masing orang, bebas dari kendala.
“Pastinya akan ada perbedaan kepentingan timnas dan klub. Penting untuk diingat bahwa klub, bukan federasi, yang menjadi majikan pemain” jelas Deschamps.
“Saya pastikan untuk berbicara dengan mereka. Tanpa di ragukan lagi, minat pemain adalah hal yang paling penting bagi saya.”
Saya sepenuhnya sadar bahwa dia tidak mau bermain melawan klubnya dan tim nasional.
Namun pada akhirnya, tambahnya, Anda harus yakin bahwa Anda memprioritaskan kebutuhan pemain tanpa membahayakannya.
Mengingat latar belakangnya sebagai pelatih di AS Monaco, Juventus, dan Marseille, Deschamps pun mewaspadai situasi Real Madrid jika memutuskan tidak berpisah dengan pemain intinya.
terutama mengingat kondisi Mbappe yang membuatnya tidak bisa fit sepenuhnya.
Deschamps melanjutkan, “Mereka (klub) biasanya enggan mengizinkan pemainnya melakukan perjalanan ke tim nasional dan mengambil risiko jika ada individu yang mungkin memiliki masalah fisik.”