Jurnalis bernama Hafiz Marikar punya kebiasaan ‘aneh’ saban menggunakan hak pilihnya di Ballon d’Or.
Dari tahun ke tahun, pemenang Ballon d’Or ditentukan oleh voting yang dilakukan oleh 100 jurnalis dari negara penghuni ranking FIFA.
Mereka memilih lima pemain terbaik dari 30 kandidat.
Pemain di urutan pertama berhak atas enam poin, sedangkan peringkat kedua memperoleh empat angka.
Beban poin untuk posisi ketiga, keempat, dan kelima secara berturut-turut adalah tiga, dua, serta satu.
Pemain dengan poin terbanyak dalam pemungutan suara dipastikan bakal menjadi pemenang.
Biasanya para voter akan memilih nama-nama tenar macam Lionel Messi atau Cristiano Ronalo.
Namun, Hafiz Marikar punya pandangan menarik soal pemain terbaik versinya.
Wartawan asal Sri Lanka itu mulai terkenal setelah menempatkan Leonardo Bonucci di urutan pertama dalam voting Ballon d’Or 2017.
Padahal pada tahun tersebut, sang bek Italia gagal membantu Juventus memenangi final Liga Champions.
Masih pada tahun yang sama, Marikar memberikan slot buat David de Gea dan Radamel Falcao.
Setahun kemudian, Marikar menjagokan Eden Hazard yang membawa Belgia finis di peringkat ketiga Piala Dunia 2018.
Marikar juga mencantumkan Roberto Firmino dan Paul Pogba dalam daftar lima pemain pilihannya.
Ketika kembali memilih untuk edisi 2019, dia menjagokan Trent Alexander-Arnold sebagai pemenang.
Nama bintang Liverpool itu bersanding bersama Pierre Emerick-Aubameyang, Antoine Griezmann, Robert Lewandowski, serta Marc-Andre ter Stegen.
Untuk Ballon d’Or 2023 atau edisi terkini, Messi muncul menjadi pemenang.
Megabintang Argentina itu mengalahkan Erling Haaland yang finis sebagai runner-up.
Gelar juara Piala Dunia 2022 membawa Messi meraih trofi Bola Emas kedelapan.
Bocoran soal pemenang tahun ini sudah tersebar sejak jauh hari