Pasoepati Mohon Maaf Usai Insiden Pemukulan ke Ofisial Persib Bandung, Minta Semua Pihak Menahan Diri
PIALADUNIA.NET -Usai kemenangan Persib Bandung di markas Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, peristiwa ini pun dimulai.
Satu-satunya gol di babak kedua dicetak oleh Tyronne Del Pino.
Namun, dalam perjalanan pulang, kubu Maung Bandung justru mengalami nasib sial.
Bus Persib yang hendak kembali ke Bandung dengan kereta api itu diserang di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah.
Saat itu, Beni dan Kevin Mendoza sedang berada di sebuah minimarket dekat stasiun.
Puluhan orang yang di duga suporter Persis sudah menunggu mereka berdua keluar karena hendak membayar.
“Beni meminta Kevin untuk bersembunyi.”
Menurut akun Bandung Football, “Sempat terjadi gesekan antara Beni dengan penonton, tetapi ada petugas stasiun, polisi, dan TNI yang mengamankan suasana,”.
Selain itu, Bandung Football mengunggah foto Beni yang tengah menjalani perawatan medis.
Terlihat es batu mengompres pipi Beni.
Pasoepati, salah satu kelompok suporter Persis Solo, langsung memberikan pernyataan resmi usai kejadian.
Pasoepati pun menyampaikan penyesalannya atas kejadian tersebut melalui Ketua DPP Pasoepati, Agus Warsoep.
Seperti yang tertera dalam akun resmi Pasoepati, “Saya, Agus Warsoep, Ketua Pasoepati, mewakili anggota Pasoepati, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada tim dan ofisial Persib Bandung atas kejadian tadi malam,” tulis Agus.
“Saat ini pelaku sudah berada di Polresta Surakarta.”
Ia melanjutkan, “Dan kami pastikan pelaku bukan anggota kami.”
Pihaknya berharap agar konflik antara sepak bola Bandung dan Solo segera berakhir dan situasi kembali damai.
Untuk mewujudkan perdamaian di sepak bola Indonesia, Pasoepati menghimbau kepada semua pihak agar tetap bersikap hati-hati.
Agus menyatakan, “Semoga sepak bola Solo dan Bandung segera aman dan tenteram, dan kita bisa bergandengan tangan seperti sedia kala.”
“Teman-teman semua, mohon kendalikan diri dan mari kita bersama-sama menjaga perdamaian sepak bola Indonesia. Salam untuk kerukunan dalam sepak bola Indonesia. Sakjose!” kata saya.”