Wasit yang mengeluarkan kartu penalti akan mengawasi pertandingan antara timnas Indonesia dan China.
Seusai selesai bermain dan imbang 2-2 dengan Bahrain di babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia masih belum puas.
Pada Kamis, 10 Oktober 2024, saat matchday ketiga Grup C di Stadion Nasional Bahrain, wasit Ahmed Al-Kaf beberapa kali melontarkan keputusan yang merugikan tim Garuda.
Wasit lapangan terlalu mudah memberikan pelanggaran atas kelakuan dramatis tim tuan rumah.
Perselisihan memuncak pada tahap akhir permainan.
Saat Indonesia unggul 2-1 di babak kedua, Al-Kaf menambah enam menit lagi.
Namun ada penundaan 100 menit di awal pertandingan.
Kemudian pada menit ke-90+9, Mohamed Marhoon mencetak gol untuk memaksakan hasil imbang pada laga tersebut.
setelah unggul melalui goal dari Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen, kemenangan milik Indonesia “di rampas”.
Luka terkait kekecewaan belum sepenuhnya pulih ketika tim besutan Shin Tae-yong kembali berhadapan dengan wasit yang kontroversial.
Di matchday keempat, Omar Al-Ali dipastikan akan memimpin laga China versus Indonesia.
Pada hari Selasa, 10 Mei 2024, di Qingdao Youth Football Stadium, kedua tim akan bertanding.
Wasit Uni Emirat Arab memiliki reputasi menghukum pemain tanpa ragu-ragu.
Ketika Shabab Al-Ahli dan Al-Wasl Bertanding pada Liga Pro UEA, adalah suatu aksi paling “brutal” Al-Ali terjadi.
Pada 24 Desember 2023, Al-Ali mengirimkan total 11 kartu untuk perayaan tersebut.
10 kartu kuning dan satu kartu merah telah menjadi rinciannya.
Nicolas Gimenez, Ali Saleh, Yousif Ali Al-Mheri, Siaka Sidibe, dan Ali Salim menjadi lima pemain Al-Wasl yang mendapat kartu kuning.
Lima kartu kuning dan satu kartu merah diberikan kepada kubu Shabab Al-Ahli.
Khususnya pada pertemuan Shabab Al-Ahli versus Al Nasr pada Oktober tahun yang sama, Al-Ali menerima tujuh kartu kuning dan dua kartu merah.
Sekali lagi, pihak yang dirugikan karena keputusan wasit adalah Shabab Al-Ahli.
Penjelasannya adalah mereka dibagikan setiap kartu merah.
Dua pemain Shabab Al-Ahli juga mendapat kartu kuning.
Saat Australia menjamu Bahrain pada laga pembuka Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, kepemimpinan Al-Ali kembali menuai kritik.
Pada menit ke-77, Al-Ali langsung memulangkan pemain Kusini Yengi keluar lapangan setelah ia dinilai melakukan pelanggaran berat terhadap Sayed Baqer.
Perkembangan permainan di Australia terhambat oleh keputusan ini.
Sebaliknya, Bahrain punya keunggulan dalam hal pemain sehingga memberikan kebebasan lebih besar dalam memanfaatkan pertahanan lawan.
Gol bunuh diri Harry Souttar pada menit ke-89 membawa tim tamu unggul terlebih dahulu.
Skor 1-0 tetap bertahan hingga bubar.
Mengenai pengalamannya menjadi wasit profesional, Al-Ali sudah bekerja selama sepuluh tahun.
Di Liga Pro UEA, ia rutin menjadi tuan rumah pesta sejak musim 2014-2015.
Statistik Transfermarkt menunjukkan Al-Ali telah memimpin 173 pertandingan di semua kompetisi.
Sepanjang karirnya, Al-Ali menghasilkan 30 kartu merah dan 662 kartu kuning.