Di X Indonesia, kisah Mats Deijl, pemain Go Ahead Eagles yang permohonan naturalisasinya di tolak Malaysia, menjadi viral. Kegagalan Harimau Malaya mengadopsi taktik Timnas Indonesia masih menjadi perbincangan di kalangan netizen.
Malaysia belakangan berterus terang soal keinginan menaturalisasikan pemain keturunannya demi mengangkat kualitas timnas Indonesia, seperti PSSI.
Menyusul keberhasilan Timnas Indonesia yang mulai sukses berkompetisi di kancah Asia, Malaysia mulai mencari pemain yang berstatus turun-temurun.
Beberapa pemain keturunan Tionghoa di sebut-sebut baru mendapatkan kewarganegaraan Malaysia belum lama ini.
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bersikeras untuk memberikan kejutan pada Desember 2024, atau tepat sebelum Piala ASEAN, itulah sebabnya media sosial ramai sebelumnya.
Namun entah dari mana, kabar mengejutkan datang dari Malaysia.
FAM menyatakan FIFA menolak naturalisasi Mats Deijl.
Atlet berusia 27 tahun itu di perkirakan gagal dalam usahanya membentengi Harimau Malaya karena di anggap tidak memenuhi standar naturalisasi di Malaysia.
Prosedur kewarganegaraan Mats Deijl dan pengajuannya ke FIFA di jelaskan oleh FAM.
Mereka menjelaskan dengan sangat rinci tentang bagaimana prosedur tersebut di mulai hingga FIFA menolak naturalisasi.
Berdasarkan kronologinya, pesepakbola asal Belanda itu menyatakan kesediaannya membela Malaysia.
Hal ini karena keinginannya untuk bisa menjaga bangsa atau tempat kelahirannya.
Melihat ketertarikan pemain Go Ahead Eagles tersebut, FAM langsung menghubungi tim, agensi, dan tentunya Mats Deijl.
FAM memberikan penjelasan detail mengenai proses naturalisasi atlet keturunan tersebut, dan nampaknya mirip dengan taktik yang di lakukan Timnas Indonesia.
Di ketahui, agar PSSI bisa menuntaskan proses naturalisasi dan sang pemain bisa membela Skuad Garuda, ada agen yang memberikan bantuan.
Tampaknya FAM menggunakan taktik ini untuk membantu naturalisasi pemain keturunan mereka.
FAM mengklarifikasi bahwa atlet tersebut telah menyerahkan dokumen yang di perlukan dan mereka juga telah melakukan percakapan dengan Mats Deijl.
Mereka mengklaim bahwa dokumen Deijl menunjukkan keturunan Malaysia.
Berdasarkan penelusuran silsilah, ia merupakan keturunan dari ibu kakek pemain yang lahir di Singapura pada 24 Juni 1893 dan memiliki keturunan Malaysia.
Singapura ialah bagian dari Malaysia pada saat itu.
FAM begitu yakin pemain yang berusia 27 tahun itu merupakan turunan Malaysia.
Oleh karena itu mereka meneruskan data tersebut ke FIFA pada 23 September untuk konfirmasi langsung.
FIFA kemudian membalas secara tertulis pada 25 September 2024 dengan menyatakan bahwa keturunan Deijl yang berasal dari Malaysia berasal dari nenek moyangnya.
Sesuai aturan FIFA, pemain yang memiliki nenek moyang berupa ayah, ibu, kakek, atau nenek dapat di naturalisasi.
Selain itu, pemain tidak bisa di naturalisasi kecuali mereka telah tinggal di negara tersebut selama lebih dari lima tahun, sesuai dengan Pasal 8 statuta FIFA.
Selain itu, FAM tidak dapat melakukan naturalisasi Mats Deijl seperti yang di lakukan Indonesia karena atlet tersebut merupakan keturunan kakek buyutnya, bukan kakek atau neneknya.
Menurut FAM seperti di kutip Pialadunia.net, Selasa 10 Januari 2024, “Berdasarkan dokumen yang menyertainya, di ketahui bahwa pesepakbola berusia 27 tahun itu hanya memiliki darah Malaysia melalui nenek moyangnya dan bukan melalui kakek atau neneknya. sebagaimana di atur dalam standar FIFA.”
Sang pemain mengabaikan peraturan yang di tuangkan dalam Statuta FIFA.
Menurut peraturan FIFA, “Setiap pemain dapat mewakili suatu negara jika mereka menyelesaikan kualifikasi berikut,” sebagaimana tercantum dalam Pasal 8 undang-undang yang mengatur penerapan Statuta FIFA mengenai kelayakan untuk mewakili tim nasional (Regulations Governing The Application Of The Statutes) .
“Pertama, pemain terlahir pada negara tersebut; ya atau ke-2, ibu dan ayah pemain itu lahir di negara tersebut; atau ke-3, kakek dan nenek pemain itu lahir di negara tersebut; atau ke-4, pemain itu tinggal di negara tersebut selama kurang lebih 5 tahun.”
Begitulah kronologi ketidakmampuan Deijl membela timnas Malaysia karena minimnya bukti bahwa ia merupakan keturunan kakek, nenek, orang tua, atau nenek moyang Malaysia lainnya.