Kylian Mbappe Jadi Bulan-bulanan Penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, seakan menjadi public enemy di Amerika Selatan.
Hal itu tidak terlepas dari pernyataan kontroversial yang di lontarkan sang penyerang pada
Mei tahun lalu atau beberapa bulan sebelum timnas Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 di Qatar.
Saat itu, Mbappe mengatakan bahwa Kualifikasi Piala Dunia Zona Amerika Selatan lebih mudah ketimbang Eropa.
Menurut Mbappe, hal itu membuat kualitas tim-tim Amerika Selatan yang lolos ke Piala Dunia, seperti timnas Argentina dan timnas Brasil, tak lebih bagus dari negara-negara Benua Biru
“Keuntungan yang kami miliki di Eropa adalah kami bermain di antara kami sendiri dengan
pertandingan level tinggi sepanjang waktu, seperti Nations League, misalnya,” kata Mbappe seperti Dari Metro.
“Ketika kami tiba di Piala Dunia, kami siap, di mana Brasil dan Argentina tidak memiliki level ini di Amerika Selatan.”
“Sepak bola (mereka) tidak semaju di Eropa.”
“Itu sebabnya di Piala Dunia terakhir, selalu tim-tim Eropa yang menang,” tutur Mbappe.
Gara-gara pernyataan yang merendahkan tersebut, penyerang berusia 24 tahun itu pun menjadi public enemy alias musuh bersama di Amerika Selatan.
Tak jarang, ada pemain, mantan pemain, hingga petinggi federasi di kawasan itu yang membalas kritik Mbappe tersebut.
Teranyar, mantan kiper timnas Paraguay, Jose Luis Chilavert, yang menilai Mbappe belum tentu sukses jika berkarier di Amerika Selatan.
Dia yakin Mbappe tak akan bisa tampil maksimal saat bermain di stadion dengan ketinggian di atas rata-rata seperti Estadio Hernando Siles di Bolivia.
Saya ingin melihatnya bermain di La Paz, atau Quito, atau bermain di Brasil,” kata Chilavert seperti di kutip dari Goal Internasional.
“Ketika bermain di sini, ia akan menjadi pemain rata-rata.”
“Ia mudah di tebak.”
“Tentu saja ia memiliki keuntungan dengan kecepatan yang di milikinya.”
“Tetapi dengan seorang bek yang akan menghentikannya, kami bisa dengan tenang mengendalikannya.”
“Itu mudah,” tuturnya menambahkan.