Erick Thohir soal STY Lebih Baik Ambil Risiko daripada Menyesal
Pergantian posisi pelatih itu di lakukan atas hasil evaluasi yang di lakukan dalam beberapa waktu lalu. Erick Thohir mengatakan keputusan ini di ambil untuk memastikan semua di namika di ukur sebaik-baiknya, sehingga hasilnya dapat lebih konsisten.
Menteri BUMN tersebut bahkan menyatakan waktu 2,5 bulan yang tersisa sebelum lanjutan ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di mulai adalah waktu yang tepat dan tak tergesa-gesa.
“Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa, mungkin kurang baik juga. Tapi ini sudah di rasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet,” kata Erick Thohir dalam jumpa persnya di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025).
BACA JUGA : Vinicius masih berpeluang tampil di laga Copa del Rey meski di ganjar kartu merah saat melawan Valencia
Erick Thohir juga menjelaskan bahwa pergantian pelatih di tengah kualifikasi Piala Dunia yang masih berjalan merupakan hal lumrah dalam dunia sepakbola. Sebab, beberapa negara lain juga melakukan yang sama.
“Saya rasa hal yang biasa, memang untuk posisi kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya, tinggal di hitung risikonya,” ujar pria berusia 54 tahun tersebut.
“Makanya saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika di lakukan saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat. Makanya hari ini yang terbaik,” lanjutnya.
“Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain,” pungkasnya.