Cristiano Ronaldo Sudah Tak Mampu Bersaing di Eropa, Mending ke MLS Susul Lionel Messi

Cristiano Ronaldo Sudah Tak Mampu Bersaing di Eropa, Mending ke MLS Susul Lionel Messi

PIALADUNIA.NET -Kedatangan Cristiano Ronaldo bisa dibilang merupakan titik balik Liga Arab Saudi.

Ronaldo datang ke Al Nassr pada Januari 2023 setelah memutuskan untuk berpisah dari Manchester United.

Sejak CR7 datang ke Saudi Pro League, banyak pemain top asal klub Eropa mengikuti jejaknya.

Tidak hanya datang ke klub lain, Ronaldo juga berhasil menarik banyak pemain bintang untuk bergabung dengan Al Nassr.
Sadio Mane, Aymeric Laporte, Otavio, dan Seko Fofana adalah contoh nama-nama yang berhasil direkrut oleh klub berjulukan Fariz Najd itu.

Klub-klub Liga Arab Saudi lainnya juga ikut mendatangkan pemain-pemain top.

Akan tetapi, kisah antara Cristiano Ronaldo dan Al Nassr tampaknya akan segera berakhir.Menurut data dari Transfermarkt, kontrak kapten Timnas Portugal itu bersama Al Nassr akan segera selesai.
Pasalnya, usia masa bakti Ronaldo untuk Al Nassr hanya tersisa kurang dari satu tahun hingga 30 Juni 2025.

Artinya, Ronaldo bisa saja mulai bernegosiasi dengan klub lain pada Januari ini untuk meninggalkan Al Nassr di akhir musim secara gratis.

Cristiano Ronaldo Sudah Tak Mampu Bersaing di Eropa, Mending ke MLS Susul Lionel Messi

Spekulasi soal masa depan CR7 pun mulai mewarnai berbagai media Eropa.

Bahkan, ada kabar yang menyebutkan bahwa Ronaldo ingin kembali bermain di Eropa.

Kabar itu pun direspons oleh legenda Liverpool, Dietmar Hamann.
Hamann menilai bahwa Ronaldo sudah tidak mampu bersaing di Eropa karena usianya yang sudah menua.
Menurutnya, eks megabintang Real Madrid tersebut lebih cocok untuk pergi ke Amerika Serikat.

Hamann menilai bahwa kedatangan Ronaldo ke Major League Soccer (MLS) akan menjadi hal yang menarik.
Terlebih lagi, Ronaldo bisa memunculkan persaingan dengan rival abadinya lagi, Lionel Messi.
Terlebih lagi, Ronaldo bisa memunculkan persaingan dengan rival abadinya lagi, Lionel Messi.
“Dia mungkin tidak dapat melakukan hal tersebut di Eropa lagi.”
“Namun di Amerika, mereka sangat senang untuk dihibur, apapun olahraganya, hal tersebut dapat menjadi sebuah cerita yang luar biasa,” pungkas Hamann.