Alih-alih menjadikan Kylian Mbappe sebagai anak emas Real Madrid, Carlo Ancelotti lebih memilih mengandalkan Vinicius Junior.
Usai memutuskan bergabung dengan Real Madrid, Kylian Mbappe kembali menjadi perbincangan.
Setelah kontraknya bersama Paris Saint-Germain (PSG) berakhir, ia pindah ke Real Madrid.
Para penggemar Los Blancos sudah lama mendambakan Mbappe dan tentu saja menantikan kedatangannya.
Pada musim 2024–2025, kapten timnas Prancis itu di harapkan mampu mendongkrak kemampuan menyerang Real Madrid.
Meski begitu, performa Mbappe masih banyak di kritik.
Hal ini tak lepas dari penampilan buruk Mbappe di laga pembuka Liga Spanyol.
Dulu, Mbappe menuai banyak pujian setelah langsung mencetak gol dalam debutnya bersama Real Madrid di ajang Piala Super Eropa.
Namun setelah itu, ia justru kesulitan dalam tiga laga awal Liga Spanyol dengan tidak mencetak gol dan tidak menyumbang satu pun assist.
Terakhir, pada Ahad, 9 Januari 2024, Mbappe mencetak dua gol untuk Real Madrid saat melawan Real Betis di Stadion Santiago Bernabeu pada laga pekan keempat Liga Spanyol.
Namun, perjalanan Mbappe sebagai bintang baru Los Blancos tampaknya tidak berjalan mulus.
Alumni akademi AS Monaco ini sejauh ini telah tampil sebanyak 15 kali untuk Real Madrid di berbagai ajang.
Mbappe hanya mampu mencetak delapan gol dan memberikan dua assist untuk Real Madrid dalam 15 laga.
Para penggemar Real Madrid menaruh harapan besar kepadanya, dan penampilannya kali ini jelas jauh dari kata memenuhi harapan tersebut.
Alasan di balik performa buruk Mbappe bersama Real Madrid kini mulai di telusuri oleh banyak pihak.
Mbappe tidak bermain di posisi aslinya sebagai pemain sayap kiri, menurut salah satu dari mereka.
Saat ini, Carlo Ancelotti lebih suka menggunakan lulusan akademi AS Monaco itu sebagai penyerang tengah.
Ancelotti mengaku tidak ingin melakukan perubahan apa pun, meski tidak memainkan Mbappe di posisi awalnya.
Di sisi kiri lini serang Real Madrid, Ancelotti akan tetap lebih mengandalkan Vinicius.
Menurutnya, masalah Los Blancos saat ini ada di lini belakang, bukan lini serang.
“Vinicius bisa bermain efektif di tengah atau di sisi lapangan, tetapi saya tidak akan memindahkannya,” kata Anceloti.
Pelatih asal Italia itu sampai pada kesimpulan, “Kesulitan kami bukan di lini serang, tetapi lebih di lini bertahan,”
Mbappe belum menunjukkan bahwa di rinya layak menjadi penyerang utama Real Madrid.
Musim ini, pemain sayap berusia 25 tahun itu hanya menempati peringkat kelima dalam daftar pencetak gol sementara Liga Spanyol.
Dalam sepuluh pertandingannya di Liga Spanyol, Mbappe baru mampu mencetak enam gol.
Empat pemain lain mengalahkannya: Raphinha (7), Ayoze Perez (7), Ante Budimir (6), dan Robert Lewandowski (14 gol).