Almere City Makin Suram, Kemarahan Gelandang Timnas Indonesia Akhirnya Pecah
Skuad yang bermarkas di Yanmar Stadium itu harus menanggung masa-masa sulit.
Di Piala KNVB, mereka menderita kekalahan 3-0 dari Quick Boys.
Selain itu, Almere menderita kekalahan 2-0 dari RKC Waalwijk, tim terburuk.
Menurut Thom Haye, pertandingan melawan Quick Boys sungguh mengecewakan.
Ia mengatakan mereka beruntung hanya kalah 3-0 karena bermain lebih buruk di pertandingan itu.
Karena di atas kertas Almere jelas lebih diunggulkan, hasilnya jelas tidak seperti yang mereka harapkan.
Menurut BolaSport.com, Thom Haye menyatakan, “Kekalahan melawan Quick Boys memang mengerikan, tetapi saya yakin ini sebenarnya jauh lebih buruk,” dari laman Voetbal International.
Atlet berusia 29 tahun itu kerap mengkritik keras timnya.
Namun, mereka terus bermain buruk, dan ini tidak banyak berpengaruh.
Mengingat kompetisi yang panjang, ini pasti menjadi kekhawatiran yang umum.
Karena pengalaman saya, saya mencoba untuk banyak bicara, tetapi saat ini, sikap kita adalah masalah utama yang saya miliki. Hanya sedikit orang yang mengambil posisi dan membuat suara mereka didengar,” jelasnya.
Haye berharap De Zwarte Schapen akan bangkit dan bermain dengan baik di pertandingan mendatang.
Dengan hasil yang tidak menguntungkan ini, ia tidak ingin mereka terus melorot dan tenggelam.
“Itulah fokusnya; mudah untuk berlari cepat di depan dan menjadi pemimpin saat keadaan berjalan baik.”
“Namun, kami tidak berada di sana dan kami hanya mengenakan kain kabung dan berubah menjadi abu dengan sangat cepat saat keadaan tidak berjalan baik,” tambahnya.
Mantan pemain SC Heerenveen itu mengakui bahwa tidak ada permusuhan terhadap Almere, meskipun ia terus berterus terang.
Meskipun ia baru saja bergabung dengan klub, ia bersenang-senang dan timnya memang memiliki potensi.
Tentu saja, semua tindakan diambil dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik tim, dan kritiknya cukup objektif.
“Jangan salah paham: Saya bersenang-senang di Almere. Itu adalah klub yang baik dan ramah.
“Pada dasarnya, mereka juga merupakan kelompok yang baik. Namun, terkadang mereka terlalu naif saat dibutuhkan. Itu kemungkinan besar menjadi penyebabnya.
“Pada level olahraga, wajar untuk merasa frustrasi jika hasilnya tidak terwujud. Namun, itu tidak ada hubungannya dengan klub,” katanya.
Pada 10 November, Haye akan memainkan pertandingan terakhirnya melawan Feyenoord.
Selanjutnya, ia akan naik pesawat ke Indonesia untuk bermain di sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Arab Saudi dan Jepang.
Haye dapat melupakan sementara rasa tidak puasnya terhadap tim dan membantu tim nasional Indonesia memenangkan pertandingan.