Korban Gangguan saat Ras Afrika dimulai! Setelah jeda yang panjang, persaingan kualifikasi Afrika guna Piala Dunia FIFA Qatar 2022™ baru saja dilanjutkan, dengan 40 negara bertarung dalam sepuluh grup putaran kedua.
Selama seminggu terakhir, total 83 gol sudah dicetak, sejumlah rekor sudah jatuh, sejumlah kekecewaan sudah dicatat, dan sebanyak tim sudah memecahkan rekor sebagai pemimpin grup. Di antara mereka ialah Tunisia, Nigeria, Senegal dan paket kejutan Libya, satu-satunya kesebelasan yang sukses memenangkan kedua pertandingan pendahuluan mereka. Dua tim melulu bermain satu sampai ketika ini: Guinea dan Maroko, yang pertemuannya di Conakry ditunda.
Aljazair memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka yang mengesankan menjadi 29 pertandingan berkat kekalahan 8-0 dari Djibouti dan hasil imbang 1-1 dengan Burkina Faso. Penghitungan sembilan gol The Desert Foxes lebih tidak sedikit daripada yang dilaksanakan orang beda di Afrika sekitar akhir pekan internasional. Dalam mencetak empat gol melawan Djibouti, penyerang Islam Slimani menyamakan status dengan Abdelhafid Tasfaout sebagai penembak jitu sepanjang masa Aljazair. Mantan teman setim Slimani di Leicester City, Riyad Mahrez, pun menjadi pencetak gol melawan Djibouti, pertandingan ketujuh beruntun yang dicetak oleh pemain sayap tersebut untuk negaranya. Rekor baru Aljazair, rekor gol Mahrez selesai saat melawan Burkina Faso.
Dengan melulu juara grup yang maju ke babak ketiga dan terakhir kualifikasi, mula yang baik guna kampanye paling penting, laksana yang dijangkau Nigeria, Tunisia, Senegal, dan kesebelasan luar Libya dalam memenangkan kedua pertandingan pendahuluan mereka. Sebaliknya, Djibouti, Mauritania, Madagaskar, Sudan, dan finalis Piala Dunia sebelumnya, Angola dan Togo, tidak berhasil meraih satu poin, menciptakan harapan kualifikasi mereka tergantung pada seutas benang.
Meskipun tidak mengherankan menyaksikan orang-orang laksana Aljazair, Tunisia, Nigeria, Pantai Gading, Mali, Senegal dan Afrika Selatan naik ke puncak grup mereka, melulu sedikit yang bercita-cita melihat Libya, Tanzania, dan Guinea-Bissau mengerjakan hal yang sama. Afrika barat sudah memainkan permainan lebih dari saingan Grup I mereka Maroko dan Guinea. Ketiga kuda hitam tersebut menghasilkan sejumlah hasil urgen melawan kesebelasan yang setiap menempati peringkat 30 lokasi di atas mereka dalam Peringkat Dunia FIFA/Coca-Cola. Mediterranean Knights mengungguli Gabon 2-1, Taifa Stars mengungguli Madagaskar 3-2, dan Guinea-Bissau menyangga Guinea guna bermain imbang 1-1.
Rekor tak terkalahkan dari lima kemenangan dan empat imbang dalam sembilan pertandingannya tidak dapat menyelamatkan pelatih Mesir Hossam El-Badry dari pemecatan pada hari Senin, sesudah timnya menindaklanjuti kekalahan 1-0 yang tidak mengesankan dari Angola dengan hasil imbang 1-1. menggambar dengan Gabon. Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) tidak tidak sedikit membuang masa-masa dalam menciptakan keputusan mereka, mengumumkannya bahkan sebelum Libya menggantikan Firaun di puncak Grup F. El-Badry sudah menjabat semenjak September 2019, saat ia menggantikan Javier Aguirre di sesudah Mesir tersingkir di babak 16 besar di kandang sendiri di Piala Afrika terakhir. EFA sejak tersebut menunjuk Carlos Queiroz yang sangat kawakan sebagai penggantinya.
Pertandingan besar dari dua hari pertandingan pembukaan ialah pertemuan kandang Pantai Gading dengan Kamerun di Grup D. Itu berlangsung di pihak Gajah, dengan striker Ajax Amsterdam Sebastien Haller memberi mereka kelebihan dua gol sebelum Moumi Ngamaleu membalaskan satu gol dari titik penalti guna Indomitable Lions. Namun demikian, melulu satu poin yang mengasingkan kedua kesebelasan di puncak klasemen, dengan Pantai Gading yang bermain imbang dengan Mozambik pada pertandingan kesatu mereka, sedangkan Kamerun mengungguli Malawi di kandang.
Pialadunia.net Merupakan situs Informasi Terkini seputar Sepak Bola PIala Dunia 2022 yang Tentunya Sangat Informatif serta Terlengkap Mulai Dari Prediksi, Jadwal, Siaran Langsung, Dan Lainnya juga!