Di karenakan start cepat Bayer Leverkusen di penghujung Liga Champions 2024-2025, AC Milan terpaksa harus menanggung kekalahan ke-2 nya.
Pada matchday ke-2 Liga Champions 2024-2025, AC Milan menghadapi Bayer Leverkusen, lawan yang kuat lain nya.
Kali ini AC Milan menyambangi markas Bayer Leverkusen di Stadion BayArena pada Selasa 10 Januari 2024 waktu setempat atau Rabu pagi WIB sebagai tim tamu.
Paulo Fonseca, pelatih AC Milan, memulai pertandingan dengan para pemain topnya di lapangan untuk membalas serangan tuan rumah.
Xabi Alonso menurunkan pemain untuk Bayer Leverkusen yang menurutnya akan mencetak semua poin di kandang sendiri.
Die Werkself mendapat perlawanan kuat dari AC Milan sepanjang pertandingan, hanya menguasai 48% penguasaan bola.
Selain itu juga, Bayer Leverkusen telah berhasil melepaskan 16 goal, 9 di antaranya tepat pada gawang AC Milan.
Namun, meski tuan rumah mencetak gol, AC Milan masih mampu memasukkan lima dari tujuh belas percobaannya ke gawang.
Jalan Permainan
Pertandingan berjalan terbuka sejak awal, ke-2 kelompok saling serang.
Namun di tiga menit awal pertandingan, Bayer Leverkusen punya peluang fantastis.
Tendangan Victor Boniface dari dalam kotak penalti, meneruskan umpan Amine Adli, menciptakan peluang pertama.
Piero Hincapie, yang baru berusia satu menit, menyundul tendangan sudut Aleix Garcia ke gawang AC Milan.
Namun Mike Maignan, kiper Rossoneri, melakukan dua serangan balik apik terhadap kepiawaian tuan rumah.
Upaya Victor Boniface merobek jala gawang AC Milan pada menit ke-21 menjadi puncak dari gol yang di tunggu-tunggu tuan rumah.
Umpan silang akurat dari Jeremie Frimpong berhasil di tangkap oleh Boniface, yang memanfaatkannya untuk menaklukkan Mike Maignan di gawang.
Sial bagi Bayer Leverkusen, Frimpong lebih dulu berada dalam posisi offside sehingga wasit asal Swiss Sandro Schaerer harus menganulir gol tersebut.
Namun, AC Milan tak kunjung mampu mengancam gawang Bayer Leverkusen hingga laga baru berjalan hampir tiga puluh menit.
Faktanya, beragam serangan anak-anak muda Xabi Alonso kerap menjadi ancaman bagi gawang Rossoneri.
Untungnya, Mike Maignan tampil kokoh di depan gawang, membuat tim tamu tidak menyerah lebih awal.
Peluang pertama baru di dapat AC Milan melalui upaya solo Christian Pulisic pada menit ke-39.
Namun, kiper Lukas Hradecky menghentikan upaya Pulisic untuk membawa I Rossoneri unggul karena tembakan kaki kanannya dari luar kotak penalti masih terlalu lemah.
Di sisa pertandingan, tuan rumah terus meningkatkan tekanan terhadap skuad tim tamu.
Namun sampai saat ini masih belum ada goal yang di ciptakan sampai peluit minum turun berbunyi.
Akhirnya, pada menit ke-51 babak kedua, upaya Bayer Leverkusen mencetak gol membuahkan hasil.
Victor Boniface sekali lagi merobek gawang AC Milan untuk menebus gol sebelumnya yang di anulir.
Mike Maignan menangkis tendangan milik Jeremie Frimpong, namun Boniface mampu memanfaatkan bola pantul.
Selain itu, Die Werkself memimpin I Rossoneri 1-0 saat jeda.
Paulo Fonseca akhirnya mengganti Alvaro Morata dengan Tammy Abraham pada menit ke-62 setelah menyadari tertinggal satu gol.
Morata di harapkan bisa menjadi pembeda dan mencegah AC Milan tertinggal.
Kedatangan Morata dan defisit satu gol membuat Rossoneri lebih sering menyerang.
Seperti yang di harapkan, Morata memanfaatkan rebound dari tendangan Theo Hernandez untuk menanduk bola menjadi gol pada menit ke-82, memberi AC Milan peluang nyata pertama mereka.
Sayangnya kapten timnas Spanyol itu gagal melakukan sundulan ke kanan gawang Bayer Leverkusen yang benar-benar kosong dan tidak di jaga.
Karena baru mulai menyerang dengan sungguh-sungguh pada pertengahan babak kedua, Theo Hernandez dan kawan-kawan justru memanas menjelang akhir pertandingan.
Karena hal tersebut , AC Milan tidak akan pernah mampu Menyetarakan kedudukan sampai peluit akhir berbunyi.
Bayer Leverkusen pun finis sebagai pemenang dengan skor tipis 1-0 atas klub tamu.
I Rossoneri kini kalah dua kali, sedangkan Die Werkself menang di dua pertandingan terakhirnya.