PIALADUNIA.NET –Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, di sebut telah menurunkan level permainan The Three Lions menjadi seperti tim medioker Bundesliga selama gelaran Euro 2024.
Timnas Inggris datang ke Euro 2024 dengan menyandang status tim favorit juara.
Bukan tanpa alasan mengapa The Three Lions di beri label tersebut.
Hal itu karena Inggris memiliki skuad paling mewah pada turnamen yang berlangsung di Jerman ini.
Harry Kane, Jude Bellingham, Phil Foden, Bukayo Saka, Trent Alexander-Arnold, dan Declan Rice menjadi nama-nama yang membuat kontingen Inggris terlihat mentereng.
Namun, setelah melakoni dua pertandingan di fase grup, Inggris justru tampil jauh dari ekspektasi.
Inggris memang meraih kemenangan 1-0 pada matchday 1 Grup C kontra Serbia.
Namun, permainan mereka bukan seperti tim yang memiliki skuad bertabur bintang.
Bukannya berbenah, Inggris justru kembali mengulangi permainan buruk di laga pertama saat menghadapi Denmark pada matchday 2.
Kali ini, Inggris di hukum dengan hasil imbang 1-1.
Gara-gara hasil tersebut, runner-up Piala Eropa 2020 itu harus menunda kelolosannya ke babak 16 besar.
Inggris mesti melakoni satu pertandingan terakhir untuk menentukan nasibnya.
Sebagai pelatih, Gareth Southgate tentu menjadi pihak yang paling di salahkan atas performa Inggris ini.
Southgate pun di hujani dengan kritik tajam usai pertandingan melawan Denmark.
Salah satunya datang dari gelandang Borussia Moenchengladbach, Christoph Kramer.
Kepada media televisi ternama Jerman, ZDF, Kramer menyebut Inggris tampil seperti Union Berlin, tim yang musim lalu finis di urutan ke-15 Bundesliga, selama gelaran Euro 2024.
“Siapa pun yang memiliki skuad seperti Inggris tidak bisa bermain seperti Union Berlin,” ucap Kramer.
Senada dengan Kramer, legenda Timnas Jerman, Per Mertesacker, juga menyebut Inggris tidak tampil seperti seharusnya.
Menurutnya, dengan pemain-pemain yang mentas di Premier League, Tiga Singa semestinya bisa tampil lebih baik lagi.
“Itu sangat mengecewakan,” kata Mertesacker.
“Banyak pemain Inggris yang bekerja di bawah asuhan Pep Guardiola dan Mikel Arteta.”
“Tapi di sini mereka tidak bisa berbuat apa-apa.”
“Apakah mereka lelah dan lelah setelah musim yang panjang?”
“Saya tidak bisa mengatakannya,” tuturnya menambahkan.