Cristiano Ronaldo kembali ke Manchester United (MU) pada musim panas 2021 setelah melanglang buana mencicipi Liga Spanyol dan Liga Italia.
Awalnya, kepulangan Ronaldo begitu fenomenal dan disambut hangat oleh penggemar tim berjuluk Setan Merah itu. Sebelum kembali, Ronaldo pernah menjadi pemain pujaan di MU pada periode 2003 hingga 2009.
Ternyata, petualangan Ronaldo bersama Setan Merah pada periode kedua tersebut tidak berjalan mulus.
Meskipun mampu menunjukkan ketangkasan di depan gawang pasa musim pertama, secara bertahap ia merasa frustrasi dengan gaya manajemen Ralf Rangnick dan penggantinya, Erik ten Hag.
Hubungan Ronaldo dengan eks pelatih Ajax makin memanas setelah memberikan pernyataan yang menyerang Ten Hag dan klub di sebuah wawancara dengan Piers Morgan, sehingga kontraknya diputus pada akhir 2022.
“Saya tidak menghormatinya (Ten Hag) karena ia tidak menghormati saya. Jika Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan pernah menghormati Anda. Bukan hanya manajer, tetapi juga dua atau tiga orang lain. Saya merasa dikhianati, beberapa orang tidak menginginkan saya, bahkan sejak musim lalu,” ungkap Cristiano Ronaldo dalam salah satu wawancara TV.
Melansir dari Daily Star, Selasa (20/2/2024), Mourinho yang merupakan mantan arsitek Manchester United pada 2016–2018 memberikan pandangannya tentang cara mengelola karakter dan talenta pemain seperti Ronaldo.
Pelatih berkebangsaan Portugal itu pernah mengasuh Ronaldo saat menjadi pelatih Real Madrid selama 2010–2013. Keduanya berhasil menyabet gelar La Liga dan Copa del Rey.
Ia mengambil pendekatan dengan membiarkan bintang-bintang besar dalam tim bermain tanpa banyak saran taktis. Iitulah yang membedakannya dengan Ten Hag. Pendekatan Ten Hag di nilai membuat Ronaldo tidak moncer pada periode kedua di MU.
“Saya pikir Anda tidak melatih Cristiano. Motivasi tidak perlu di berikan kepadanya. Anda juga tidak perlu memberinya ambisi dan tanggung jawab,” kata Mourinho dalam perbincangan dengan mantan rekan setim Ronaldo, Rio Ferdinand, di Five.
“Cukup berikan beberapa penyesuaian taktik dan biarkan dia bahagia.”
Ketika di tanya apakah ada sesuatu yang bisa di ajarkan kepadanya, Mourinho menjawab singkat. “Saya rasa tidak, dia tidak membutuhkannya.” (Rayhan Nur Hakim)