Pelatih Man United, Erik ten Hag, di laporkan absen dalam acara pemakaman Sir Bobby Charlton. Hal itu mengundang pertanyaan.
Penggemar Man Unitd dan seluruh dunia sepak bola berkumpul di Katedral Manchester dan Stadion Old Trafford untuk mengucapkan perpisahan terakhir kepada Sir Bobby Charlton pada Senin (13/11/2023) waktu setempat.
Sir Bobby Charlton di ketahui meninggal dunia pada 21 Oktober 2023 di usianya yang menginjak 86 tahun.
Legenda terbesar timnas Inggris dan Man United tersebut adalah sosok yang membawa The Three Lions memenangkan Piala Dunia 1966.
Adapun prosesi pemakaman perlahan-lahan melewati Stadion Old Trafford, dengan kerumunan besar penggemar Man United berkumpul untuk memberikan penghormatan.
Mereka bertepuk tangan ketika mobil jenazah berisi peti matinya melewati patung Trinity terkenal yang menggambarkan Sir Bobby, George Best dan Denis Law.
Tampak hadir pula para pemain Man United masa kini seperti Harry Maguire, Tom Heaton, Luke Shaw, Jonny Evans dan legenda klub, Paul Scholes.
Selain itu, Pangeran William dan Pangeran Wales, turut hadir dalam kapasitasnya sebagai presiden Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), dan presiden UEFA, Aleksander Ceferin juga mengikuti prosesi pemakaman.
Namun, pertanyaan besar justru muncul untuk pelatih Man United saat ini, Erik ten Hag.
Erik ten Hag di laporkan absen dalam acara pemakaman Sir Bobby Charlton.
Absennya pelatih asal Belanda tersebut menjadi sebuah tanda tanya.
Namun, menurut laporan dari Manchester Evening News, Ten Hag tidak bisa hadir karena memiliki komitmen pribadi yang tak bisa di tinggal dan telah berlangsung lama di Belanda.
Komitmen yang di maksudkan eks juru taktik Ajax tersebut tidak di ketahui maksudnya.
Hanya saja Ten Hag di ketahui tengah berada di Belanda, negera asalnya saat prosesi pemakaman berlangsung.
Tidak ada satu pun dari perwakilan Keluarga Glazer yang menampakkan batang hidungnya di Katedral Manchester.
Usut punya usut, Keluarga Glazer di sinyalir takut mendapatkan amarah dan serangan dari para fan Man United jika mengetahui keberadaan mereka.
Selama ini keluarga asa Amerika Serikat tersebut selalu mendapat perlawanan dari fan Man United.
Itu tak lepas dari kebijakan klub yang di anggap merugikan banyak pihak termasuk kelompok suporter.
Terlebih Keluarga Glazer sulit untuk diajak berunding perihal status pemindahan kepemilikan klub.