Penalti karena Jay Idzes Disebut Kesalahan Besar, Ini Kata-kata Pelatih Venezia di Ambang Pemecatan
PIALADUNIA.NET – Melihat hasil terkini Liga Italia, Di Francesco sudah dalam bahaya.
Pada pekan ke-14 Serie A, Sabtu, 30 November 2024, di Renato Dall’Ara, Venezia takluk 0–3 dari Bologna.
Jay Idzes, bek Timnas Indonesia, turut disalahkan atas kesalahan yang berujung pada gol ke gawang Venezia.
Ia justru menendang kaki Thijs Dallinga saat berupaya menghalau bola dari kotak penalti.
Setelah tinjauan VAR mengungkap bahwa Idzes melanggar aturan, wasit menghadiahkan penalti kepada Bologna yang berhasil dieksekusi dengan baik oleh Riccardo Orsolini.
Setelah tendangan penalti Dan Ndoye membawa tim tuan rumah unggul pada menit ke-21, gol pada menit ke-69 membawa Bologna unggul 2-0.
Saat Idzes tak mampu menghentikan Ndoye yang hendak menceploskan bola hasil umpan silang Orsolini ke gawang pada menit ke-71, Bologna justru unggul lebih dulu.
Hingga saat ini, Venezia masih terpuruk di dasar klasemen Liga Italia.
I Lagunari hanya meraih 8 poin dari 14 pertandingan setelah kalah 4 kali berturut-turut dalam 4 pertandingan terakhir.
Meski mendapat dukungan dari klub sebelum pertandingan melawan Bologna, beredar pula rumor bahwa pelatih Eusebio Di Francesco di pecat.
“Siapa yang mengikuti Di Francesco? “Jelas,” kata Filippo Antonelli, direktur olahraga.
“Dalam perjalanan ini, kami semua bersama dan bersatu dengan pelatih.”
Menurut Tuttomercatoweb, pertemuan para petinggi klub sudah di depan mata.
Hasil pertemuan ini akan menentukan masa depan Di Francesco.
Mantan gelandang AS Roma itu d ikaitkan dengan dua calon pengganti.
Mereka adalah Davide Ballardini dan Salvatore Bocchetti.
Setelah kekalahan memalukan dari Bologna, Di Francesco menyampaikan pernyataan di tengah laporan bahwa ia akan di pecat.
Setelah kesalahan Jay Idzes, ia menyebut gol kedua Bologna sebagai penalti.
“Kami menciptakan banyak situasi berbahaya di babak pertama, dan kami merespons Bologna,” katanya.
“Saya sama sekali tidak menikmati permainan tim di babak kedua.”
“Kami menyerah dan menjadi tidak aktif. Skuad yang berjuang untuk menghindari degradasi seharusnya tidak memiliki pola pikir ini.
“Itu adalah kesalahan besar pada penalti kedua. Kami seharusnya tidak kesulitan membersihkan bola, tetapi kami tidak mampu melakukannya.
“Setiap modifikasi yang saya coba gagal.”
“Kami membayar untuk kurangnya keahlian kami dalam beberapa momen tertentu dalam pertandingan.”
Ketika mempertimbangkan prosedur penalti untuk pelanggaran Idzes, kapten tim nasional Indonesia itu tidak sepenuhnya bersalah.
Michael Svoboda seharusnya segera menepis bola pantul dari tembakan Jens Odgard setelah kiper Filip Stankovic membloknya.
Namun, Dallinga mendekati dan mengganggunya karena ia menunggu terlalu lama.
Ketika Dallinga mencoba merebut bola, Idzes menendang kakinya alih-alih menepisnya.